“Jurassic World: Rebirth” hadir sebagai bab terbaru dalam waralaba Jurassic yang legendaris. Setelah kesuksesan trilogi sebelumnya, film ini membawa penonton kembali ke dunia di mana dinosaurus dan manusia hidup berdampingan—dengan risiko yang lebih besar dari sebelumnya. Kali ini, alih-alih sekadar bertahan hidup, umat manusia harus menghadapi konsekuensi atas keangkuhan ilmiah mereka.
Film ini mengambil latar waktu beberapa tahun setelah peristiwa “Jurassic World: Dominion”, di mana dinosaurus telah tersebar di seluruh dunia. Namun, alih-alih hidup liar secara alami, spesies prasejarah ini mulai mengalami mutasi, adaptasi, dan pembentukan hierarki baru yang menempatkan manusia sebagai spesies inferior.
Berikut adalah elemen utama dari alur cerita dan karakter utama dalam Jurassic World: Rebirth.
Contents
1. Dunia Baru, Aturan Baru
Dunia kini tidak lagi terbagi antara zona aman dan wilayah bebas dinosaurus. Sebagian besar wilayah bumi telah berubah menjadi ekosistem campuran, di mana dinosaurus hidup berdampingan dengan manusia—meskipun sering dalam konflik. Kota-kota besar kini dikelilingi oleh pagar listrik, drone pemantau, dan tim keamanan genetik.
Di tempat-tempat tertentu, seperti Afrika Tengah, Amazon, dan kawasan terpencil di Asia, dinosaurus bahkan membentuk rantai makanan baru yang mempengaruhi keseimbangan ekologis.
2. Karakter Utama: Kembali dan Baru
Film ini menghadirkan gabungan karakter lama dan baru yang memperkuat sisi emosional dan aksi dari cerita.
- Dr. Ellie Sattler dan Dr. Ian Malcolm kembali untuk mengkaji struktur sosial dinosaurus modern, terutama spesies yang mulai menunjukkan pola perilaku menyerupai hewan cerdas.
- Maisie Lockwood, yang sebelumnya menjadi kunci dalam “Dominion”, kini menjadi tokoh sentral karena genetikanya yang unik dapat menjadi solusi untuk mengendalikan atau bahkan berkomunikasi dengan dinosaurus.
- Noah Reyes, karakter baru seorang ahli etologi (perilaku hewan), bergabung dengan tim untuk mengembangkan metode komunikasi lintas spesies.
- Colonel Janik, pemimpin militer swasta, memiliki agendanya sendiri untuk menggunakan dinosaurus sebagai senjata biologis.
3. Ancaman Baru: Varian Hybridosaurus
Penemuan baru yang menjadi pusat konflik dalam Jurassic World: Rebirth adalah munculnya “Hybridosaurus”, spesies dinosaurus baru hasil mutasi genetik dari spesies yang telah berinteraksi selama bertahun-tahun.
Beberapa jenis Hybridosaurus yang dikenalkan:
- Raptornoctis: hasil mutasi Velociraptor dan kelelawar purba yang mampu terbang di malam hari dan menyerang dalam diam.
- Tyrantherium: gabungan antara T-Rex dan mamalia purba, memberikan kekuatan, kecepatan, dan insting berburu yang mematikan.
- Stegocyon: gabungan Stegosaurus dan karnivora kecil, memiliki lapisan kulit yang tahan peluru dan sangat agresif.
Mutasi ini bukan kebetulan, tetapi hasil eksperimen rahasia yang dilakukan oleh perusahaan biotech baru yang ingin memanfaatkan kekuatan genetik dinosaurus untuk keuntungan industri militer dan farmasi.
4. Konflik Manusia vs Alam
Pesan moral dalam film ini tetap kuat: keserakahan manusia terhadap kekuatan alam selalu berakhir bencana. Film menyoroti kesulitan dalam mengelola dunia yang tidak lagi menjadi habitat eksklusif manusia.
Terjadi perdebatan politik global tentang hak hidup dinosaurus, dan beberapa kelompok ekstrem bahkan mendukung pelestarian dinosaurus ketimbang manusia. Adegan-adegan intens juga memperlihatkan bagaimana kota-kota besar seperti Rio de Janeiro, Manila, dan Istanbul menjadi zona merah karena serangan kawanan predator.
5. Teknologi Baru: Bio-interface
Maisie dan timnya menemukan teknologi baru berupa bio-interface, sebuah alat yang memungkinkan hubungan neural singkat antara manusia dan dinosaurus tertentu. Dengan alat ini, mereka mencoba menciptakan jalur komunikasi dasar—mirip dengan interaksi antara penjinak dan binatang liar.
Namun, teknologi ini membawa risiko besar karena saat koneksi berlangsung, emosi dan insting predator dapat merasuki pengguna manusia.
6. Klimaks: Pertempuran di Pulau Nova Genesis
Puncak film terjadi di Nova Genesis, pulau buatan di Samudera Pasifik tempat semua eksperimen Hybridosaurus bermula. Di sana, pertempuran besar terjadi antara kelompok manusia yang ingin memusnahkan seluruh spesies prasejarah dengan yang ingin menyelamatkan mereka.
Pertarungan antara Tyrantherium dan T-Rex klasik menjadi simbol dari benturan antara kekuatan buatan dan alam sejati. Maisie menjadi tokoh penentu saat ia memilih untuk membebaskan seluruh dinosaurus atau mengaktifkan protokol pemusnahan massal
Penutup: Masa Depan yang Belum Pasti
“Jurassic World: Rebirth” tidak hanya menghidupkan kembali kegembiraan dan ketegangan khas franchise ini, tetapi juga memperdalam tema kemanusiaan, evolusi, dan tanggung jawab ilmiah.
Kamu juga bisa nonton trailernya disini: LK21ID
Film ini meninggalkan akhir yang terbuka: Apakah manusia bisa hidup berdampingan dengan makhluk prasejarah? Atau apakah siklus kehancuran akan kembali terulang?
Yang pasti, “Rebirth” bukan sekadar kelanjutan, melainkan penanda era baru di semesta Jurassic—lebih kelam, lebih dalam, dan jauh lebih menegangkan.